Tips Agar Anak Mau Sekolah Sendiri
Persiapkan terlebih dahulu
Salah satu kunci keberhasilan anak sekolah tanpa drama adalah perencanaan. Misalnya, siapkan dua pakaian untuk pagi hari dan ingatlah untuk membiarkan anak memilih salah satu. Siapkan kaus kaki dan sepatu juga. Lalu, jangan lupa siapkan camilan dan makan siang sebelumnya. Memberikan pilihan ke anak memang penting, tapi Buna jangan lupa untuk mempersiapkan detailnya ya.
Libatkan mereka dalam pilihan sekolah
Biarkan anak terlibat dalam apa yang diperlukan sebelum sekolah dimulai. Beri mereka pilihan. Hal ini mungkin termasuk membiarkan mereka memilih ransel dan tas makan siangnya sendiri, Bunda.
Tunjukkan pada mereka dua pasang sepatu dan minta mereka memilih satu. Tanyakan apa makanan favorit mereka sebagai camilan di sekolah. Memberi anak-anak pilihan dapat membantu mereka merasa memiliki kendali, walaupun bersekolah bukanlah salah satunya.
"Jika dia menangis di pagi hari dan mengatakan tidak ingin pergi, orang tua bisa berkata dengan tenang dan manis, 'Sayang, kamu sudah memilih pakaian dan camilan, tapi sekolah bukanlah pilihanmu'," kata direktur parenting center di Commonpoint Queens, New York, Robin Kaufman, dikutip dari Parents.
Menentukan Target Waktu
Menentukan Target Waktu
Semua orang membutuhkan waktu untuk beradaptasi, termasuk anak-anak. Sangat wajar jika pada hari pertama sekolah mereka minta ditemani oleh orang tua. Biasanya semakin lama anak-anak akan terbiasa dan bisa ditinggal setelah nyaman dengan lingkungan dan teman-temannya. Yang tidak wajar adalah jika anak selalu minta ditunggui dalam waktu yang lama. Selain anak tidak mandiri, Anda pun menjadi tidak bisa melakukan aktivitas harian dengan leluasa, khususnya jika Anda termasuk ibu yang bekerja.
Oleh karena itu, langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah menentukan target waktu sampai anak berani berangkat sekolah sendiri. Berikan penjelasan kepada anak untuk mau belajar mandiri dan terangkan secara jelas rentang waktu yang disepakati. Empat minggu dirasa cukup untuk melakukannya.
Sesuaikan waktu tidur anak
Penelitian menunjukkan anak-anak yang cukup tidur memiliki perilaku, pembelajaran, dan kesehatan mental dan fisik yang lebih baik. Untuk itu, Bunda perlu fokus pada waktu tidur anak beberapa minggu sebelum hari pertama sekolahnya.
"Mulailah mengatur waktu tidur 20 menit lebih awal setiap hari selama beberapa hari hingga mereka terbiasa tidur lebih awal. Mulailah waktu mandi, cerita pengantar tidur, menyikat gigi, dan rutinitas lainnya secara bertahap lebih awal hingga orang tua dapat menyelesaikan semuanya dan menidurkan anaknya pada jam yang wajar. Meski awalnya sudah melibatkan kemarahan atau tangisan, namun perlahan semuanya akan hilang," ujar Kaufman.
Ilustrasi Anak Sekolah/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Menyusun Strategi Menunggui Anak
Strategi Menunggu Anak
Sekarang kita memasuki tahap praktis melalui strategi menunggui anak di sekolah. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, agar anak berani berangkat sekolah sendiri diperlukan penyesuaian yang bertahap. Pada minggu pertama, Anda bisa menunggu di jarak yang dekat dan terlihat oleh anak. Dalam penyesuaian ini, yang anak perlukan adalah kehadiran Anda. Pada minggu kedua, Anda bisa mulai menunggu di jarak yang jauh, tapi tetap terlihat anak.
Memasuki minggu ketiga, Anda tetap menunggu di area sekolah, tapi tidak terlihat oleh anak. Tahap ini mulai mengajarkan anak untuk melepaskan diri. Terakhir di minggu keempat, Anda bisa melepaskan anak sepenuhnya menjadi lebih mandiri di sekolah. Untuk melatih keberanian dan kemandirian anak, diperlukan komunikasi dan kepercayaan dari orang tua. Hubungan dengan sekolah dan guru sebagai lingkungan dan orang tua pengganti juga sangat penting agar tumbuh kembang anak tidak terlepas dari pengawasan. Dengan cara ini, anak tetap dapat merasakan kasih sayang orang tua tanpa harus bergantung dan terkekang.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi anak yang tidak mau ditinggal di sekolah, seperti:
Doa untuk anak agar semangat belajar
بِسْمِ اللهِ مَا شَاءَ اللهُ لاَ قُوَّةَ إِلا بِاللهِ مَا شَاءَ اللَّهُ كُلُّ نِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ مَا شَاءَ اللهُ الخَيْرُ كُلُّهُ بِيَدِ اللهِ مَا شَآءَ اللَّهُ لَا يَصْرِفُ السُّوْءِ إِلَّا اللَّه
(Bismillaahi maasyaa-allaahu laa quwwata illaa billaahi, maasyaa-allaahu kullu ni'matim minallaahi, maasyaa- allaahul khairu kulluhuu biyadillaahi, maasyaa-allahu laa yashrifus suu-a illallaah)
Artinya: "Dengan nama Allah, segala sesuatu atas kehendak Allah, tidak ada kekuatan kecuali dengan izin Allah. Segala sesuatu atas kehendak Allah, segala kenikmatan dari Allah. Segala sesuatu atas kehendak Allah, segala kebaikan berkat kekuasaan Allah. Segala sesuatu atas kehendak Allah, tiada yang dapat menghilangkan kejahatan kecuali Allah."
Berikut doa lainnya agar anak semangat belajar, seperti dikutip dari buku 5 Amalan Penyuci Hati oleh Ali Akbar bin Aqil & M. Abdullah Charis:
اللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيْلَ
(Allahumma faqqih-hu fid diini wa 'allimhut ta'wiila)
Artinya: "Ya Allah, berikanlah kepahaman baginya dalam urusan agama, dan ajarkanlah dia ta'wil (ayat-ayat Al-Qur`an)."
اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ صَحِيْحًا كَامِلاً وَعَاقِلاً حَاذِقًا وَعَالِمًا عَامِلاً
(Allahummaj'alhu shohiihan kaamilan, wa 'aaqilan haadziqon, wa 'aaliman 'aamilan)
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah ia anak yang sehat sempurna, berakal cerdas, dan berilmu lagi beramal."
Demikian tips dan doa agar anak semangat belajar di sekolah. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Orang tua mana yang tidak senang jika anaknya mau bersekolah. Pertanyaannya sekarang, apakah anak berani berangkat sekolah sendiri atau tidak? Apakah anak bisa ditinggal sendiri di sekolah atau tidak? Pada tahap perkembangan anak ini, ada sebuah dilema tersendiri yang dirasakan oleh orang tua, khususnya para Ibu. Di satu sisi mereka menginginkan anaknya tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri. Namun, di sisi yang lain mereka tak ingin melepaskan perhatian pada anak, baik itu kangen atau cemas.
Oleh karena itu, di bawah ini akan dijelaskan beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua agar anak berani berangkat sekolah sendiri. Selain persiapan dari sisi anak, orang tua pun harus melakukan hal yang sama.
Jangan membuat anak berpikiran sekolah adalah 'beban'
Orang tua tidak boleh membicarakan sekolah tanpa henti sebelum hari pertama. Jika anak mulai bersekolah pada hari Senin, maka beri tahu mereka akhir pekan sebelum mereka mulai mempersiapkannya. Anak-anak yang masih sangat kecil mempunyai konsep waktu yang terbatas. Itu berarti anak tersebut kemungkinan besar tidak bisa sepaham dengan orang tuanya.
Terlebih lagi, orang tua yang cemas mungkin secara tidak sengaja membuat anak mereka gugup jika mereka terus mendiskusikan kesenangan sekolah sebelum balita tersebut menginjakkan kaki di sana. Padahal, anak belum mampu membuat gambaran terkait apa yang diberitahukan kepada mereka.
Memberikan Kepercayaan Kepada Guru & Sekolah
Memberi Kepercayaan Kepada Guru
Selain memberikan kepercayaan kepada anak, Anda juga harus memberikan kepercayaan kepada sekolah dan guru yang mengajar. Anda tidak perlu cemas bahwa sekolah tidak dapat menjaga anak sebaik Anda. Jika pikiran seperti itu selalu ada, Anda sendiri tidak akan pernah bisa tenang dan anak berani berangkat sekolah sendiri hanyalah harapan semu. Tentunya tidak serta merta melepas tanggung jawab sebagai orang tua. Sebaiknya Anda menjalin komunikasi yang baik dengan pihak sekolah agar mengetahui perkembangan dan kendala anak di sekolah. Patut Anda ketahui bahwa orang tua juga bisa berperan menjadikan sekolah lebih baik melalui sumbang ide maupun dana.
Memberikan Kepercayaan Kepada Anak
Memberikan Kepercayaan Kepada Anak
Tentunya Anda sendiri harus percaya akan kemampuan anak. Jika tidak, Anda akan terus terpancing untuk membantunya sehingga anak tidak memiliki kesempatan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya sendiri. Selain itu, anak juga layak mendapatkan motivasi dari orang tua agar mereka bersemangat melangkah ke sekolah. Biasakan anak berpamitan kepada orang tua sebelum ke sekolah. Orang tua juga tak lupa berdoa agar aktivitas anak di sekolah berjalan lancar.
Memberi Tahu Kebiasaan Anak
Agar anak merasa kenal dengan lingkungan di sekitarnya, beritahu kepada gurunya mengenai kebiasaan yang anak sukai, dari mulai aktivitas bermain, makanan kesukaan sampai hal-hal yang tidak disukai anak.